GO Locker Theme Decipheringr
1.00 May 11, 2025- 9.2
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
Dapatkan Aplikasi Home Stair Design Lengkap
Tangga terdiri dari beberapa bagian yang harus dipertimbangkan dengan cermat agar berfungsi dengan baik. Kelalaian dalam perencanaan bagian tangga dapat menyebabkan tangga yang kurang nyaman dilintasi, bahkan berbahaya. Berikut adalah komponen yang harus diperhatikan dalam desain tangga.
Tangga adalah bagian yang kami langkah saat naik turun tangga. Pada prinsipnya, anak tangga berdiri di atas pijakan dan kemiringan. Pijakan adalah bidang horizontal yang menginjak menaiki tangga, sedangkan pendakian adalah jarak vertikal di antara tangga. Pendakian itu bukan hanya bidang yang kokoh seperti papan vertikal antara dua bagian depan. Tinggi pendakian yang ideal berkisar dari 15-18 cm, sedangkan lebar jalan setapak berkisar antara 27-30 cm. Karena komponen tangga selalu dilalui, permukaan pijakan tidak boleh terlalu licin karena dapat membahayakan pengguna, juga harus dibuat tidak lancip. Untuk keselamatan, biasanya ada stopper di ujung tangga yang terbuat dari karet atau berekor keramik.
Tangga adalah tempat di mana tangga naik sehingga menjadi buffer beban utama. Profil ibu dari tangga dapat ditutup atau dibuka. Di tangga tertutup, ibu dari tangga berbentuk seperti garis lurus yang menutupi area langkah bila dilihat dari samping. Saat berada di tangga terbuka, bentuk profilnya mengikuti alur jalan setapak dan menaiki tangga. Ketinggian tangga ibu umumnya berkisar antara 12 - 20 cm. Desain ibu tangga bervariasi dan beradaptasi dengan bentuk keseluruhan tangga. Pada tangga bingkai baja dengan pijakan kayu, misalnya, tangga ibu dapat ditempatkan di kedua sisi pijakan sehingga pusatnya terbuka, atau di tengah dengan struktur kantilever sehingga menimbulkan kesan semi-hovering.
Menakui tangga yang terlalu lama akan melelahkan, oleh karena itu disarankan setidaknya setiap 10 atau 15 tangga disediakan mendarat untuk beristirahat atau menghirup. Bordes adalah ladang datar di tangga yang memungkinkan kaki bergerak biasanya dua atau tiga kali sebelum naik atau turun anak tangga berikutnya. Di tangga berbentuk L, perbatasan hadir dalam bentuk persegi. Saat berada di tangga berbentuk U, umumnya pendaratannya persegi panjang. Lebar perbatasan setidaknya sama dengan lebar tangga, atau sekitar 90-120 cm di gedung perumahan.
Untuk mendukung kenyamanan, pagar harus dibangun dengan konstruksi yang kokoh dan stabil serta dukungan penahan beban yang kuat. Pagar yang nyaman harus memperhitungkan ergonomi dan ukuran tubuh manusia. Ketinggian pagar yang nyaman harus 90 - 100 cm dari permukaan tangga. Pemilihan bentuk pagar yang tepat dapat mendukung keindahan tangga. Baik persegi, datar, melengkung atau lingkaran, pilih pagar yang tidak miring begitu nyaman dipahami dan tidak berbahaya. Bahan yang dapat dipilih juga bervariasi: kayu, besi, dan baja. Lokasi pagar selain bersandar di dinding juga bisa bersandar pada baluster atau langkan. Tangga eksterior biasanya tidak memerlukan pagar karena jumlah tangga berukuran sedikit lebih besar. Namun, di rumah bertingkat tinggi dan berkontur tinggi yang membutuhkan lebih dari tiga langkah, tangga eksterior diperlukan untuk mengurangi risiko tergelincir karena cuaca, seperti hujan atau salju.
Baluster adalah tegak lurus terhadap pesawat lantai yang mendukung pagar dan berfungsi sebagai penghalang di tangga terbuka untuk kekosongan. Baluster dapat berupa serangkaian sirip vertikal atau horizontal logam, kayu, kawat baja, dan bahan bambu; juga bisa menjadi penghalang kaca atau sandaran besar beton atau batu bata. Sebagai variasi, langkan sekarang sering hadir dalam kerangka vertikal yang memanjang dari anak tangga hingga balok lantai atas, sehingga menghilangkan elemen tangga sambil tetap aman. Komponen ini sangat penting bagi keamanan pengguna, terutama di rumah -rumah yang dihuni oleh anak -anak dan orang tua. Oleh karena itu, jarak antara pengisi baluster tidak boleh terlalu lemah.